Home » » Being "kyoiku ummi" part 3

Being "kyoiku ummi" part 3

Written By Unknown on Senin, 15 September 2014 | 20.34

Masih berusaha mengingat kejadian2 selam 6 bulan kemarin...episode seru bersama anak2...ada banyak masalah yang mengusik emosi ...secara saya memang jarang marah2 ya seinget saya...
Dimulai dari mulai masuknya ginda ke toko..seperti yang sudah saya ceitain kemarin, seminggu pertama..masih seperti malaikat.. kalau disuruh cepat bergerak... ga banyak omong...
Kami mendaftarkan ginda di klub karate yang sama dengan bintang...gayanya macam robot pas hari pertama latihan karate...untuk ginda kami gada beli buku pelajaran sama sekali, ataupun buku kumpulan soal seperti si bintang punya...belajarnya langsung ajalah hitung2an duit..karena klo beli buku SMP juga kan pelajaran matematikanya ribet...duuh saya aja males sama tuh pelajaran..dah gitu pas dikehidupan nyata ga dipake tuh pelajaran yang kayak gitu..paling yang di pake matematika berhitung...jadi kami pikir asal dia mengerti dasar2 berhitung aja dah cukup..ditoko matematika yang terpakai kan penjumlahan,pengurangan,perkalian,pembagian...pelan2 ntar diperkuat kemampuan berhitungnya...karena ginda ga kayak abinya yang cepat dalam berhitung..kalo kata bapak saya yang pedagang..buat apa sekolah kalo berhitung aja ga pandai..dulu bapak rajin nanya sama anak2nya selusin itu brp banyak, 1 kodi, 1 gross..trs ntar hitung2an diskon...klo ga bisa...kita bakalan di bego2in...maklum pedagang...eeeh sekarang karena suami dan saya pun juga bisnis menjual barang...jadi ya anak2 kami tuntut tuk pinter juga dalam berhitung...

Agar mudah bagi mereka mengetahui apa saja yang harus dilakukan..dan mudah bagi kami mengevaluasi..kami mulai membuat lembaran yang berisi daftar kegiatan apa saja yang harus mereka lakukan..setiap kegiatan yang dilakukan akan mendapatkan poin..nantinya poin ini bisa ditukar dengan reward tertentu...hari pertama sistem poin reward diberlakukan..semua kegiatan dikerjakan dengan baik..ginda dan bintang poinnya banyaak..hari kedua,ketiga dst makin lama makin sedikit tugas yang terselesaikan dengan kesadaran sendiri...harus kita ingatin dulu baru dikerjain..
tapi dengan adanya mereka, kerjaan rumah jadi ada yang kerjain..walaupun hasilnya belum bagus... mereka harus belajar mengerjakan sesuatu dengan cepat dan tuntas, tidak boleh ada pekerjaan yang di kerjain separuh2...

Selain sedang membentuk good habit, kami juga mengajarkan life skill pada anak2...karena inilah yang dibutuhkan untuk mereka survive dalam kehidupan...dibawah ini saya copas apa saja life skill yang kami maksud dlm tulisan ini..

    Menurut definisi World Health Organization (WHO), life skills atau ketrampilan hidup adalah kemampuan untuk berperilaku yang adaptif dan positif yang membuat seseorang dapat menyelesaikan kebutuhan dan tantangan sehari-hari dengan efektif. Definisi itu adalah menurut World Health Organization (WHO).
Berikut ini beberapa kelompok ketrampilan yang termasuk life skills menurut UNICEF dan UNESCO:


1.    LEARNING TO KNOW: Cognitive abilities
a.    Ketrampilan memecahkan masalah dan membuat keputusan
  • Ketrampilan mengumpulkan informasi
  • Ketrampilan mengevaluasi dampak pada masa depan dari keputusan yang dilakukan pada saat ini pada diri sendiri dan orang lain
  • Ketrampilan menentukan solusi alternatif untuk sebuah masalah
  • Ketrampilan melakukan analisis terhadap pengaruh nilai dan sikap diri & orang lain mengenai motivasi
b.    Ketrampilan berfikir kritis (critical thinking)
  • Ketrampilan menganalisis pengaruh sebaya dan media
  • Ketrampilan menganalisis sikap, nilai, norma-norma sosial, dan keyakinan; dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
  • Ketrampilan mengidentifikasi informasi yang relevan dan sumber-sumber informasi
2.    LEARNING TO BE: Personal abilities
a.    Ketrampilan meningkatkan pusat kontrol internal
  • Kepercayaan diri (self-esteem) dan ketrampilan membangun kepercayaan diri (confidence)
  • Ketrampilan sadar-diri (self-awareness skills), termasuk kesadaran akan hak, pengaruh, nilai-nilai, sikap, kekuatan, dan kelemahan
  • Ketrampilan menentukan tujuan (goal-setting skills)
  • Ketrampilan evaluasi diri, penilaian diri, dan monitoring diri
b.    Ketrampilan mengelola perasaan
  • Ketrampilan mengelola amarah (anger management)
  • Ketrampilan mengelola keluhan dan keresahan
  • Ketrampilan mengelola kehilangan, penghinaan (abuse), dan trauma
c.    Ketrampilan mengelola stress
  • Ketrampilan manajemen waktu
  • Ketrampilan berfikir positif
  • Menguasai teknik-teknik relaksasi
3.    LEARNING TO LIVE TOGETHER: Interpersonal abilities
a.    Ketrampilan komunikasi interpersonal
  • Komunikasi verbal dan nonverbal
  • Ketrampilan mendengarkan aktif
  • Ketrampilan mengekspresikan perasaaan; memberikan umpan balik (tanpa menyalahkan) dan menerima umpan balik
b.     Ketrampilan negosiasi dan menolak
  • Negosiasi dan manajemen konflik
  • Ketrampilan bersikap asertif
  • Ketrampilan menolak
c.     Ketrampilan berempati
  • Kemampuan mendengarkan dan memahami kebutuhan dan kondisi orang lain dan mengekspresikan pengertiannya.
d.     Kerjasama dan kerja kelompok
  • Ketrampilan mengekspresikan penghargaan atas kontribusi orang lain dan gaya yang berbeda-beda.
  • Ketrampilan menilai kemampuan diri dan berkontribusi pada kelompok
e.     Ketrampilan advokasi
  • Ketrampilan mempengaruhi orang lain (influence) dan melakukan persuasi
  • Ketrampilan membangun jaringan dan memotivasi orang lain
Sumber:
Kami rasa kalau seseorang menguasai life skill yang dimaksud diatas...ia akan jadi pribadi yang lebih unggul, unggul buat kami bukanlah nilai yang berupa angka2 seperti raport kita sekolah..karena banyak orang yang menurut catatan akademis nya pintar, lulus dengan nilai tinggi tapi mandek dalam karirnya...yang dulu di sekolah atau kampus biasa2 saja seringkali menjadi pribadi2 yg sukses didunia kerja atau usaha yang dia bangun..hanya karena mereka lebih menguasai life skill...dan seringnya disekolah2 kita..life skill tidak pernah diajarkan...kurikulum hanya menuntut guru untuk menyampaikan isi buku...sudah waktunya ujian ya ujian..kalau kayaknya anak2 ga bisa ya tinggal koordinir anak2 tuk patungan beli kunci jawaban...bukannya kami anti sekolah...tapi kalau sekolah yang ada tidak bisa memberi pendidikan yang baik untuk anak2 kami...rasanya lebih baik kalau kami memilih Homeschool

Secara bertahap in syaa Allah mereka akan belajar mengaplikasikan Life Skill...mereka tidak belajar secara teori apa saja itu life skill...seperti kita belajar satu pelajaran disekolah..tapi mereka belajar dengan cara langsung praktek..

Anak-anak kami cenderung tidak percaya diri, tidak mampu mengutarakan perasaannya terhadap sesuatu atau pun orang, tidak berani memperjuangkan hak miliknya, bintang bahasanya hanya tangisan...di interogasi nangis, takut nangis, diganggu abangnya nangis, belajar kalah cepat dari orang lain nangis..semua dia tutup dengan tangisan...baginda bahasanya adalah diam...dinasehatin diam aja,dimarahin diam aja,diajak diskusi juga diam, ditanya alasannya melakukan kesalahan juga diam...ditanya apa yg dia ga suka dari abi dan ummi juga diam..benar2 butuh kesabaran dan strategi untuk mendidik anak2..setiap malam kami berdua mengevaluasi...kegiatan2 mulai dari pagi sampai malam hari..

Kami memasukan public speaking terlebih dahulu, agar mereka bisa percaya diri berbicara didepan orang lain, bicara yang benar tapi...bukan bicara ngalor ngidul seperti kebiasaan ginda...
Agung,karena dia juga tinggal bersama kami, otomatis dia juga ikut semua aturan dn juga pelajaran yang kami berikan tuk anak2..malam habis tutup toko..kami berkumpul di dapur yang menjadi ruangan serbaguna kami...bukan cuma tempat memasak dan makan tapi juga tempat sharing dan belajar public speaking..tempat anak2 berlatih jurus2 karate..karena cuma ruangan itu yang space nya agak luas...
Abi membuka sesi awal public speaking...menjelaskan kenapa mereka harus belajar dan memberi contoh kepada anak2 bagaimana berbicara didepan orang lain..agung nampak antusias...karena dia memang ingin bisa seperti abi (agung ikut spt anak2,memanggil kami ummi dan abi)..buat agung enak bisa belajar gratis dan bukan cuma teori..karena dia tahu kalau abi memang sudah terbiasa berbicara didepan publik..karena dulu abi adalah salah satu leader MLM di indonesia..apalagi sejak lulus dari SMA favorit di Langsa dan bekerja ditempat kami..agung menyadari banyak sekali yang dia tidak tahu dan tidak bisa, ternyata kehidupan dulu saat sekolah berbeda dengan dunia kerja..dunia nyatanya saat ini..

Saya jadi teringat dulu waktu didaulat kantor tuk jadi MC diacara launching produk terbaru perusahaan, saya pun belajar sama abi..maklum belum punya pengalaman ngemsi..tapi karena memang terbiasa tuk berkata ga bisa..jadi ya kesempatan itu saya ambil..Saya dan suami berharap kelak anak2 juga punya keberanian tuk mencoba hal2 yang baru...
Saat-saat belajar public speaking..banyak hal seru dan jadi momen yang tepat untuk melihat bagaimana agung,ginda dan bintang belajar menghadapi rasa malu,takut,canggung ataupun perasaan tidak bisa..ginda dan bintang terbiasa tuk langsung mengatakan tidak bisa untuk hal2 yang belum pernah dilakukannya..kami berulang kali memotivasi mereka dengan kata2 sakti "kalau orang lain bisa,kita juga pasti bisa"..

Saat abang2 nya sibuk mencari materi apa yang akan disampaikan saat sesi PS minggu depan..bintang pun sibuk..dia terlihat stress memikirkan apa yang mau dia ceritakan minggu depan..dari berbagai saran yang masuk..akhirnya bintang memilih cerita nabi yunus..persiapan dilakukan selama satu minggu untuk pemantapan materi...Sebenarnya targetnya bukan menghapal isi cerita..yang kami inginkan adalah mereka bisa relaks saat bicara didepan orang lain..tapi ketiganya fokus pada menghapal cerita..bukan memahami alur cerita..jadi saat PS berlangsung cerita yang sudah dihapal hampir semuanya hilang begitu mata mereka bertemu dengan mata kami saat berbicara...tapi so far mereka sudah menunjukan kemajuan daripada sesi PS minggu sebelumnya..

Sejak Ginda masuk ke toko..sayangnya bintang mengalami penurunan kualitas..dia jd usil,cengeng,caper karena merasa sekarang abi dn ummi irma ada yg lain...padahal kami lebih sering ngobrolin soal ginda karena ginda paling susah rasanya tuk di didik...tapi bintang melihat dengan kacamata anak2..abi dan ummi lebih sayang bang ginda karena dikit2 bang ginda..bentar2 bang ginda...semua2 bang ginda...bgitulah yang bintang lihat..apalagi di klub karate ginda masuk jadi yang diperhitungkan sama senpai...sampai dapat kesempatan untuk ikut komite di Banda Aceh...pengalaman pertama buat ginda..bisa pergi jauh untuk urusan prestasi..bukan karena dibawa jalan2 sama abi...walau masih satu provinsi tapi Banda Aceh lebih jauh daripada medan bagi kami yang tinggal di langsa...perjalanan ke Banda Aceh bisa sampai 10 jam...sedangkan ke Medan hanya 4 jam..
Pulang dengan membawa perunggu dan pengalaman bertanding sungguhan...bikin bintang jadi makin ngiri sama abangnya...padahal bintang pun sudah jadi incaran senpai karena untuk anak2 seumuran bintang, dia paling bagus gerakannya..tapi peraturan tuk ikut komite spt ginda kemarin kan minimal umur 9 tahun..jadilah tiap bentar bintang ngomongin masalah itu aja.."bintang juga ntar tanding ke Banda Aceh kalo da umur sembilan tahun.." 
Udah dulu ya ntar lagi ceritanya....mau periksa laporan toko..

Abi, ummi irma dan bintang di kos2an...awal 2011...bintang umurnya baru 3thn...bintang nemenin abi sama ummi jualan pulsa di pinggir jalan..sambil jaga booth cuci helm...
Share this article :

0 komentar:

Lindavrya Olshop. Diberdayakan oleh Blogger.

LV Battle

LV Battle
Me n Zauji
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Vryarchery - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger